Jakarta, Panji Umat – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat Indonesia telah terdigitalisasi oleh internet. Dimana saat ini pengguna internet sudah semakin massif, dan bahkan diramalkan oleh Smith dalam bukunya living in the digital age bahwa di tahun 2025 jumlah manusia yang terkoneksi dengan internet sebesar 75%.
Melihat fenomena tersebut, Mu’ti mengatakan bahwa Muhammadiyah harus melakukan hijrah mindset dalam berdakwah.
“Muhammadiyah harus banyak membuat platform dan punya kreatifitas menerjemahkan berbagai isu-isu besar menjadi isu yang menarik,”jelas Mu’ti dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Senin (18/3) di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Setelah mengubah mindset, Mu’ti juga menyarankan agar Muhammadiyah mengubah kultur dalam berdakwah.
“Oleh karena itu kalau kita tidak mengubah kultur dakwah kita, ada kemungkinan Muhammadiyah akan mengalami 3D, yakni degradasi, delusi, dan disrupsi,”ungkap Mu’ti.
Guna mengatasi persoalan tersebut Mu’ti berharap kader-kader Muhammadiyah dapat terus konsisten mempromosikan paham agama Muhammadiyah dengan argumen-argumen ilmiah. Selain itu, Mu’ti juga mengatakan agar dai-dai Muhammadiyah harus ada diversifikasi.
“Intinya kultur dakwah kita ini harus berubah. Kita ini harus paham bahwa masyarakat kita ini berubah dan itulah mengapa Allah SWT mengutus Rasul-Rasulnya bi lisani qoumihi, agar para Rasul jika menyampaikan pesan-pesan dakwah Islam itu sesuai dengan tingkat intelektual, budaya, dan karakter umatnya,” jelas Mu’ti.