Bantul, Panji Umat – Sejumlah mahasiswa asing dari Program Magister Politik dan Pemerintahan (DPP) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan belajar pengelolaan sampah ke Asosiasi Pemulung Mardiko (Makaryo Adi Ngayogyakarta) dampingan MPM PP Muhammadiyah Pada (23/3) di TPST Piyungan.
Kunjungan ini merupakan rangkaian program Magister HAM dan Demokrasi, yang merupakan salah satu mata kuliah dalam program tersebut adalah Critical Emerging Issues of Human Rights in Asia Pacific (Isu-isu HAM Kritis di Asia Pasifik).
Agenda dimulai dengan sambutan Nur Azizah selaku dosen pendamping program tersebut. Azizah menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungan tersebut adalah memperkaya pengetahuan praktis mahasiswa dalam upaya pengelolaan sampah mandiri.
“Kami mengadakan kunjungan belajar bagi mahasiswa agar mahasiswa mampu mengetahui secara praksis pengelolaan sampah agar dapat bermanfaat bagi masyarakat serta pengorganisasian komunitas pemulung di TPST Piyungan”, terang Azizah.
Salah satu Anggota MPM PP Muhammadiyah, Sanupal Muzammil memaparkan latar belakang singkat tentang komunitas Pemulung Mardiko, termasuk tujuan pendiriannya dan informasi dasar seperti jumlah anggota dan area operasional.
“Pada 2015 kita melakukan asesmen yang berfokus pada kondisi kemanusiaan sekitar TPST Piyungan. Setelah melalui proses yang panjang, terbentuklah Asosiasi Pemulung Mardiko yang beranggotakan hampir 600 orang,” tutur Sanupal.
Sejak komunitas pemulung resmi didirikan, MPM PP Muhammadiyah telah berperan aktif dalam memberikan pendampingan yang komprehensif. Melalui berbagai program, MPM tidak hanya memberikan dukungan sosial kepada para pemulung, tetapi juga terlibat dalam upaya peningkatan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi mereka.
Ketua Kelompok Mardiko, Maryono menuturkan bahwa MPM bersama Mardiko secara konsisten telah bekerjasama dalam melakukan pendampingan kepada kelompok Mardiko sejak Tahun 2016.
“Sejak tahun 2016, MPM PP Muhammadiyah telah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyelenggarakan program pendampingan kesehatan. Program ini meliputi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penyediaan fasilitas kontrol kesehatan gratis, serta pemberian keringanan biaya rumah sakit bagi kami, pemulung yang tergabung di Mardiko,” tutur Maryono.
Pada Tahun 2024 ini, MPM PP Muhammadiyah telah membangun sebuah rumah produksi yang bertujuan untuk mengelola sampah dengan lebih efektif, dan melakukan pengadaan truk pengangkut sampah untuk Kelompok Mardiko. Sehingga walaupun TPST telah ditutup sejak awal maret lalu, berbagai jenis sampah dari seluruh penjuru Kabupaten Daerah Istimewa Yogyakarta masih dapat dipilah dengan baik dan dimanfaatkan oleh Mardiko.
“Kami memiliki unit penjualan yang dikenal sebagai Mulyorejeki yang khusus menjual berbagai produk hasil daur ulang sampah. Produk-produk yang ditawarkan meliputi pakan maggot, pupuk kompos, bahkan hingga souvenir seperti bros, peniti dan lain sebagainya,” tambah Maryono,
Berbagai macam pendampingan tersebut dilakukan MPM PP Muhammadiyah salah satunya bertujuan agar kelompok pemulung ini mendapatkan perhatian dari berbagai macam stakeholder masyarakat terlebih lagi pemerintah setempat. Dengan demikian seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu menjaga kestabilan masyarakat sehingga kesejahteraan dapat dirasakan siapa saja.
Kunjungan tersebut diakhiri dengan rangkaian kunjungan lapangan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, tempat di mana praktik manajemen sampah dilaksanakan. Melalui pengamatan langsung ini, para mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih komprehensif tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam mengelola sampah dan mendukung inisiatif daur ulang dalam konteks keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.