Jakarta, Panji Umat – MUI menjadikan Halal bi Halal (HBH) sebagai ajang untuk memperkuat trilogi ukhuwah; pertama, ukhuwah Islamiyah; kedua, ukhuwah kemanusiaan (basyariah); ketiga, ukhuwah kebangsaan (wathaniyah).
Menurut Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan ketiga ukhuwah ini sebagai modal sosial (sosial capital) untuk dikapitalisasi guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa pasca-Pemilu 2024.
Hal ini sejalan dengan tema Halal bihalal MUI : Menguatkan Soliditas Umat, Demi Kemajuan Bangsa”. Artinya soliditas dapat terwujud dengan adanya kepercayaan antar sesama anak bangsa dan tokoh bangsa bersama pemerintah.
“Upaya ini dapat di wujudkan melalui kerjasama program seperti penandatanganan MoU antara MUI dengan Bank Indonesia (BI), OJK dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) untuk memperkuat ekonomi umat dan bangsa,” ujar Buya Amirsyah.
Hal itu disampaikan oleh buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI usai Acara Halal Bi Halal dalam rangka Silaturrahmi Syawalan 1445 H di hotel Syahid Jakarta (7/5/24).
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum MUI MUI KH.Anwar Iskandar mengatakan bahwa bangsa ini harus bangkit menatap masa depan yang lebih baik, tidak ada lagi persaingan antara 01, 02, dan 03.
“Marilah seluruh warga bangsa ini optimis atas ridha Allah SWT. Asal kita bersatu, Insya Allah kita berhasil,” kata Anwar Iskandar yang juga menekankan kegiatan halal bihalal ini untuk saling memaafkan di antara kita sehingga menyudahi adanya polarisasi setelah kontestasi pada Pemilu 2024.
Dirinya juga mengajak seluruh warga negara untuk bergandengan tangan dan bersatu menyongsong Indonesia maju di masa yang akan datang, seperti sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Sebab dengan adanya Persatuan Indonesia menjadi penting bagi bangsa dan negara ini untuk melangkahkan kakinya ke arah yang lebih baik lagi.
Lebih lanjut, Kiai Anwar menyampaikan posisi MUI sebagai mitra pemerintah atau shodiqul hukumah. “Ini platform yang dimiliki MUI dalam bekerja untuk melaksanakan tanggung jawab keagamaan (mas’uliyah diniyah) dan tanggung jawab kebangsaan (mas’uliyah wathaniyah) serta menjaga, mengayomi, dan membimbing umat,” ungkapnya.
Kiai Anwar menegaskan, MUI siap berdiri di belakang pemerintah dan mendukung pemerintah apabila memiliki komitmen memberikan pelayanan kepada rakyat melalui program-program yang bermanfaat.
Namun juga siap memberikan kritik yang konstruktif dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar. Hadir dalam kegiatan ini di antaranya Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Wakil Presiden ke-6 Tri Sutisno, Wakil Presiden ke-11 dan ke-12 Jusuf Kalla, dan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto, Mendagri Tito Karnavian, Menteri PPPA Bintang Puspa Yoga, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua OJK Mahendra Siregar,
Termasuk hadir pula Ketua Baznas Prof Noor Achmad, dan para pimpinan MUI seluruh Indonesia serta pimpinan partai politik, pimpinan Ormas Islam dengan penuh kebersamaan untuk membangun masa bangsa.