Bandung, Panji Umat– Ke depan tantangan umat Islam kian kompleks, tidak hanya seputar perbedaan dalam keberagamaan tapi juga ideologi asing, kemajuan teknologi, masalah iklim, dan darurat pangan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad dalam Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Jawa Barat yang diselenggarakan pada Kamis (9/5) di Masjid Raya Al Mujahidin, Kota Bandung.
Dadang menguraikan, tantangan dominan saat ini yang dihadapi oleh umat adalah kemajuan teknologi yang masif, didukung oleh revolusi industri. Kelekatan manusia dengan teknologi informasi sulit dihindari, dan itu dapat mengubah perilaku.
Bahkan persatuan dan kesatuan umat, bangsa, mungkin sampai pada kemanusiaan universal dapat dicabik-cabik oleh kemajuan teknologi informasi ini. Gelombang informasi bohong yang tak terbendung acapkali menjadi pemicunya.
Selain itu, dunia yang tanpa sekat ini Dadang mengingatkan supaya umat, khususnya Warga Persyarikatan Muhammadiyah untuk mewaspadai ideologi asing yang masuk sampai ke kamar-kamar anak seperti LGBT, ateisme, feminisme, dan sebagainya.
Dadang menyebutkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh umat beragama saat ini menyebabkan mereka merasa hampa dalam beragama. Pengetahuan mungkin semakin mudah didapatkan, tapi tidak sampai pada hati mereka.
“Termasuk kita juga harus khawatir terkait keberagamaan yang hampa. Ada orang-orang yang beragama, tetapi tidak sampai masuk ke hati akhirnya mereka terjerat kasus dan masuk penjara,” kata Dadang.
Selain itu, tantangan lain yang pasti dihadapi oleh umat manusia adalah masalah perubahan iklim yang menjadikan bumi mendidih diakibatkan rusaknya alam, yang juga berimbas pada masalah darurat pangan yang mengancam kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena itu, tema milad Muhammadiyah tahun lalu adalah tentang ikhtiar menyelamatkan semesta. Dadang menjelaskan, dipilihnya tema tersebut karena Persyarikatan Muhammadiyah ingin berkontribusi untuk solusi masalah ini.
Di tengah berbagai tantangan yang menjerat umat beragama, bangsa, dan kemanusiaan universal itu, Guru Besar Sosiologi Agama ini mengajak bersatu, serta bersama-sama menjadi solusi atas semua tantangan.