Kontribusi Global Perempuan dalam Menghentikan Perang Gaza
Jakarta, Panji Umat – Perang Gaza telah berlangsung lebih dari 200 hari, menyebabkan penderitaan yang dalam, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Berbagai pihak terus mengupayakan untuk menghentikan kejahatan dan agresi Israel melalui berbagai pendekatan. Salah satunya, The Global Women Coalition’s for Quds and Palestine (WCQP), sebuah gerakan perempuan global yang fokus dalam upaya melindungi hak-hak perempuan dan anak Palestina.
Bekerja sama dengan Qatar Debate Centre, salah satu lembaga di bawah Qatar Foundation, WCQP menyelenggarakan International Women’s Leadership Conference In Support of The Women and Children of Palestine. Konferensi berlangsung di Qatar pada tanggal 11-12 Mei 2024. Sekitar 300 pemimpin perempuan dari berbagai organisasi dari 58 negara berpartisipasi dalam konferensi ini. Termasuk di dalamnya
para aktivis kemanusian, penggiat HAM, journalis, akademisi, para politisi dan anggota parlemen, serta pengusaha dan influencer.
Indonesia, melalui Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al-Aqsha (KPIPA) yang dipimpin oleh Nurjanah Hulwani selaku Ketua KPIPA sekaligus Ketua Asia Pacific WCQP (APWCQP), turut berpartisipasi. Delegasi Indonesia terdiri dari beberapa ketua organisasi perempuan, yaitu Hasanah Ubaidillah (Sekjen APWCQP),
Maryam Rachmayani (Presiden Direktur Adara Relief International), Etty Pratiknyowati (Ketua Umim Salimah), Sri Vira Chandra (Ketua Adara Relief Periode 2000-2023), Rita Soebagio (Ketua Aila Indonesia), Prita Kusamaningsih (BSMI), Evi Risna Yanti (PAHAM), serta Putri Dwiandari (Ketua Hijabers Community Indonesia).
Nurjanah Hulwani sebelum bertolak menuju Doha mengatakan bahwa Konferensi Kepemipinan Internasional merupakan bentuk keberpihakan perempuan Indonesia kepada anak dan perempuan di Gaza. Kehadiran KPIPA dan berbagai lembaga-lembaga lainnya diharapkan dapat menjadi lokomotif perjuangan untuk mengajak seluruh perempuan Indonesia lintas profesi dalam membela kepentingan Palestina.