Ciputat, Panji Umat –Tim instruktur pelatihan Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama (INAS PMB), Marzuki Wahid, merasa bangga bicara tentang tentang penguatan moderasi beragama, karena baginya mengisi penguatan moderasi beragama yang ada di depan mata adalah Indonesia, amanat Tuhan, serta panggilan kemanusiaan.
Menurutnya, moderasi beragama bukan program atau project, melainkan panggilan jiwa, panggilan agama, panggilan kebangsaan, dan panggilan kemanusiaan, “Karena Indonesia yang beragam ini, dengan berbagai dimensi dan strukturnya membutuhkan moderasi beragama,” Ujarnya di Ciputat, Minggu malam (12/5/2024).
Bagi dirinya, moderasi beragama adalah sebagai jawaban atas realitas Indonesia, yang ditakdirkan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang berbhineka, “Oleh karena itu, saya selalu bangga dan senang menjadi bagian dari penguatan moderasi beragama,” tuturnya.
Apalagi katanya, peserta pelatihan instruktur nasional kali ini bukan hanya dari Kementerian Agama saja. Sudah merambah ke kementerian dan lembaga lainnya, seperti perguruan tinggi, dan organisasi kemasyarakatan yang lebih luas lagi.
Maka, menurut Marzuki, ini satu energi yang besar untuk mengawal Indonesia yang beragam, “Ini adalah takdir Tuhan yang harus dikawal, dijaga, dan kita wujudkan terciptanya keadilan dan kemakmuran seperti amanat Tuhan itu sendiri,” tegasnya.
Terakhir, Marzuki berharap kepada seluruh peserta instruktur nasional, agar kesempatan ini menjadikan peluang untuk berbakti, mengabdi, dan berjuang untuk Indonesia yang lebih baik, “Saya yakin, semakin banyak teman-teman yang dilatih, maka akan semakin banyak yang merasa confident berbicara moderasi beragama,” pungkasnya.