Jakarta, Panji Umat – Indonesia yang memiliki jumlah penduduk miskin ekstrem yang signifikan, dengan sekitar 26 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. Meskipun terdapat upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, tantangan besar masih terjadi karena Indonesia memiliki populasi yang besar dan keragaman geografis yang kompleks.
Hal ini disampaikan buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen MUI pada acara pembukaan Muslimah Preneur di Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok (13/5/24).
Menurutnya untuk mengatasi kemiskinan negara berkewajiban; pertama, mengentaskan kemiskinan melalui distribusi asset sehigga kekayaan Indonesia dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia berdasarkan amanat konsitusi Pasal 33 ayat (3) menentukan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat;
Selanjutnya lembaga sekelas MUI itu bisa menyelenggarakan dan melatih masyarakat agar memiliki jiwa Kewirausahaan yakni sebuah proses menciptakan sesuatu agar bisa bernilai tambah dalam ekonomi.
“Namun tak jarang, dari kemudahan berdagang itu, muncul benih-benih kejahatan. Demi meraih banyak keuntungan, segala cara dilakukan. Padahal keuntungan di dunia tidak seberapa jika dibandingkan dengan keuntungan di akhirat,” urai Buya Amirsyah Tambunan pada Senin, (13/5/2024)
Lebih lanjut Sekjen MUI itu juga menjelaskan bahwa Allah Swt telah menegaskan terkait perdagangan yang menguntungkan. Yaitu perdagangan yang dilaksanakan atas keimanan kepada Allah. Selain itu, harta tersebut digunakan untuk berjihad di jalan-Nya.Sebagaimana Allah berfirman pada QS. As-Saff ayat 10-11:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (١٠) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (١١)
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10). Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya.
“Dunia pendidikan berkewajiban melahirkan anak didik yang memiliki kecerdasan (entrepreneurial Intelligence) adalah kemampuan seseorang dalam mengenali dan mengelola diri serta berbagi peluang maupun sumber daya di sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah maksimal bagi dirinya dan keluarga secara berkelanjutanberkelanjutan,” tutur Buya Amirsyah Tambunan.
Termasuk juga menjadikan social capital sebagai asset untuk mengkapitalisasi kekuatan ekonomi umat misalnya kebutuhan rumah tangga.
“Ibu rumah tangga sebagai bagian dari komponan keluarga berkewajiban memperkuat fondasi ekonomi umat dan bangsa, terutama pada sektor riil usaha menengah dan udaha kecil (UMKM),” pungkasnya.