Saya tidak habis pikir mengapa para pengkhianat bangsa berupa koruptor dan mafia di era reformasi ini semakin lebih menggila. Kalau di zaman orde baru kata Mahfud MD praktek korupsi boleh dikatakan dalam tanda kutip hanya ada di lembaga eksekutif saja tapi sekarang sudah merebak ke lembaga Legislatif dan Yudikatif.
Jadi masalah korupsi ini benar-benar sudah sangat memprihatinkan kita semua. Saya ingat kata-kata Begawan Ekonomi kita almarhum Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Beliau mengatakan ada 30% dana APBN yang bocor.
Coba saja bayangkan jika kita sebagai bangsa bisa menutup kebocoran tersebut, berarti kita untuk saat sekarang ini bisa menyelamatkan dana APBN sekitar Rp.1000 Triliun.
Saya hanya berharap mudah-mudahan anak beliau yang sudah berstatus sebagai presiden terpilih akan bisa menghilangkan kerisauan dan kesedihan dari bapak beliau sendiri.
Untuk itu saya hanya berharap kepada pemerintahan yang baru nanti dan berada di bawah Presiden Prabowo Subianto supaya beliau lebih bersikap keras terhadap para koruptor dan mafia tersebut.
Kalau perlu program 1 tahun pertama beliau sebagai presiden adalah membangun penjara. Pada tahun kedua adalah menangkapi para koruptor dan mafia tersebut serta menjebloskan mereka ke dalam penjara yang telah beliau buat sebelumnya.
Ini penting dilakukan supaya negeri ini benar-benar bersih karena para koruptor dan mafia inilah sebenarnya yang telah berperan besar dalam membuat negeri ini memiliki banyak masalah.
Oleh karena itu kalau mereka bisa kita basmi dan kita tumpas maka kemajuan bangsa ini tentu jelas akan bisa jauh lebih hebat lagi dari yang kita saksikan hari ini.
Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI