Cilacap, Panji Umat — Qotrun Nada Ashfia menderita down syndrome dan kelainan jantung sejak ia berusia empat bulan. Putri bungsu dari Sahudi, warga Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap ini sudah menjalani operasi pasang ring jantung ketika berusia satu tahun. Sejak anaknya didiagnosa dengan hasil tersebut, Sahudi terus mengupayakan pengobatan terbaik bagi kesembuhan dan kesehatan putrinya itu.
Kondisi Qotrun yang memprihatinkan ini mengundang keprihatinan Pemerintah Desa Danasri Lor. Meski memiliki dana yang terbatas, pemerintah desa setempat tidak surut untuk terus membatu pengobatan Qotrun. Sahudi pun difasilitasi untuk berobat ke RSUP Dr. Sardjito di DI Yogyakarta dengan menggunakan ambulans desa.
Kepala Desa Danasri Lor, Dalail pun tak segan turun tangan mengajukan bantuan ke berbagai lembaga sosial, termasuk Lazismu Kabupaten Cilacap demi meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh Sahudi. “Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan bantuan kepada warga kami,” ujar Sekretaris Desa Danasri Lor, Saimun mewaliki Pemerintah Desa Danasri Lor ketika mendampingi keluarga Sahudi menerima bantuan dari Lazismu Kabupaten Cilacap.
Pada kesempatan yang berlangsung Selasa (04/06) tersebut, Lazismu Kabupaten Cilacap memberikan bantuan berupa susu untuk Qotrun dan sejumlah uang tunai untuk membantu akomodasi pengobatan Qotrun. Sahudi sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani sehingga jauh dari kata mapan secara ekonomi.
Kepala Puskesmas Danasri Lor, Bambang yang turut hadir menjelaskan bahwa desa tersebut merupakan lokus stunting. “Desa Danasri Lor pernah dijadikan lokus stunting Kabupaten Cilacap. Qotrun adalah salah satu anak yang mendapatkan perhatian khusus dari desa karena dia punya penyakit penyerta,” terangnya.
Manajer Lazismu Kabupaten Cilacap, Budi Santoso menegaskan bahwa pihaknya memberi perhatian lebih pada masalah stunting di masyarakat melalui program Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang atau Timbang. “Selain berupaya meringankan beban keluarga Sahudi, ini adalah upaya Lazismu memerangi stunting di masyarakat,” tegasnya.
Bantuan yang diberikan Lazismu kepada Qotrun, lanjut Budi, adalah permulaan. Bantuan ini dapat menjadi stimulus bagi para dermawan yang ada di Kabupaten Cilacap untuk ikut serta memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Qotrun.
Saat ini balita berusia dua tahun tersebut masih harus melakukan pengobatan rutin di RS Sardjito Yogyakarta setiap bulan dan menjalani terapi di RSUD Banyumas untuk melatih motoriknya. Serangkaian pengobatan telah membuahkan hasil, Qotrun sudah mulai bisa makan nasi, meskipun belum bisa lepas dari susu dengan formulasi khusus untuk tumbuh kembang dan pemenuhan gizinya. Selain itu, Qotrun sudah mulai belajar berjalan dengan bantuan.