Cirebon, Panji Umat – Kementerian PUPR mengajak perguruan tinggi ikut berperan dalam program penurunan angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak. Kementerian PUPR menjadi salah satu Kementerian yang terlibat dalam program penurunan angka stunting melalui air bersih dan sanitasi.
“Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon yang melaksanakan kuliah kerja mahasiswa (KKM), kita jadikan agen pendamping. Yakni pendamping pengentasan stunting,” kata Sekjen Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah pada pembekalan KKM di Universitas Muhammadiyah Cirebon Sabtu (13/7/2024).
Sekjen Zainal Fatah menyampaikan apresiasinya terhadap tema KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon tahun 2024. Salah satunya mengangkat isu tentang penanganan stunting dan kecakapan SDM perempuan dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Dalam mewujudkan penurunan stunting kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai tugas dan peran masing-masing. Khusus Kementerian PUPR mendukung akses air bersih dan sanitasi melalui program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas),”katanya.
“Sedangkan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) program ini bersifat inklusif dengan keterlibatan seluruh masyarakat. Termasuk perempuan dan penyandang disabilitas sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan,” ujar Zainal Fatah.
Zainal mengatakan, selain program perbaikan gizi, pada dasarnya yang harus diperbaiki adalah ketahanan pangan masyarakat secara mandiri. “Dari segi Infrastruktur air bersih membuat makanan yang sehat, begitu juga dengan sanitasi diperlukan air yang bersih,”ucapnya.
Rektor Universitas Muhammadiah Cirebon Arif Nurudin sangat mengapresiasi kepada Kementerian PUPR, dalam.pembekalan KKM tersebut. “Ini merupakan KKM berkelanjutan,ada bebetapa desa yang sudah kami tangani dengan dana kampus dan dana Lazis Muhamadiyah,” ucapnya.