Oleh : As’ad Bukhari, S.Sos., MA
(Analis Intelektual Muhammadiyah Islam Berkemajuan)
Melihat kemampuan Muhammadiyah di bawah pimpinan pusat itu tentu sangat potensial dan amanah, berbeda halnya dengan tingkat yang di bawahnya yang terkadang masih banyak mengalami kesulitan. Amal usaha Muhammadiyah sampai hari ini ada yang telah besar sehingga mampu berbuat lebih dan mendunia, meskipun ada juga beberapa yang baru mampu berdiri bertahan dan apalagi yang masih merintis lagi berjuang.
Semua punya dinamika sendiri, karena perbedaan lepas geografis, perbedaan situasi politik lokal, maupun perbedaan sikap karakter berorganisasi. Muhammadiyah telah berhasil melewati berbagai dinamika kemudian dari zaman pemerintah hindia Belanda, pemerintah Jepang, sampai pada masa orde lama Sukarno, masa orde baru suharto, dan masa reformasi dari habibi, gusdur, Megawati, SBY, Jokowi serta nantinya Prabowo.
Di dalam sejarahnya, Muhammadiyah dan kadernya mengalami banyak situasi yang pada akhirnya tetap berjalan tumbuh lagi berkembang. Adanya persoalan pandangan, kritikan dan juga paradigma yang variatif itu menjadikan Muhammadiyah mampu melihat segala hal secara lebih kompleks dengan sikap pertengahan yang bijaksana. Level ini tentu bukan hal mudah, karena ini merupakan proses panjang yang telah lama dilewati dan dilalui.
Muhammadiyah yang merupakan organisasi Islam tidak bersikap pro-proan dan kontra-kontraan dalam menyikapi sebuah kebijakan politik pemerintahan. Sebab, ada alurnya yang dapat dikomunikasikan, dikonsolidasikan, dikordinasikan dan juga dikolaborasikan selama itu masih dalam ranah kemaslahatan serta tidak bertentangan dengan syarat islam termasuk tidak keluar dari khittah Muhammadiyah.
Indonesia yang kaya hasil sumber daya alam ini ternyata belum mampu mewujudkan kesejahteraan dan juga menekan angka kemiskinan, pengangguran, kriminal, putus pendidikan dan juga pemasukan negara secara ideal. Masih saja banyak celah dan ruang SDA yang hanya dinikmati segelintir kelompok elit, asing, maupun budaya korupsi yang merajalela. Ironi sebuah negara yang kaya lagi subur Makmur tanahnya dan juga mayoritas muslim tapi setiap aktivitas jauh dari nilai keagamaan.
Sebab selama ini kekayaan alam itu hanya dibiarkan dinikmati segelintir sedangkan rakyat nya bersorak teriak namun juga tidak menjadi pelopor penggerak yang melakukan perubahan untuk melawan serta menghadapi segelintir elit yang mengeksploitasi sumber daya alam. Muhammadiyah tentu harus melakukan langkah yang berkemajuan untuk kemaslahatan umat dalam urusan SDA ini selain juga mengurus SDM dalam pendidikan, kesehatan dan dakwah kemanusiaan.
Muhammadiyah dikenal gerakan dakwah yang fokus pada pendidikan, kesehatan dan dakwah kemanusiaan, hal ini dibuktikan dengan adanya amal usaha Muhammadiyah nya dari PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, pesantren, Kampus, Klinik, Rumah sakit, panti asuhan dan beberapa koperasi atau mini market.
Tingkatan AUM tersebut baik dari kelas bawah, menengah dan atas pun sudah ada berdiri yang memberikan manfaat. Beberapa AUM memang masih kesulitan dalam kemajuan, termasuk kesejahteraan yang berada di dalamnya apalagi yang telah menjadi loyal, tetap, setia di amal usaha Muhammadiyah.
Sebab, ada juga yang menjadikan AUM hanya sebatas batu loncatan dalam mencari pengalaman dan mengisi waktu luang yang mengganggur sembari mengikuti peluang berbagi seleski profesi yang lebih menjanjikan di pemerintahan, perusahaan dan institusi lainnya. Menjadi menarik jika Muhammadiyah kini menambahkan jenis AUM nya yang dapat dilakukan langsung oleh pimpinan pusat untuk dapat mewujudkan pembaharuan islam di era kontemporer.
Salah satunya ialah amal usaha Muhammadiyah tambang yang selama ini bidang garapan ini dianggap sabar kotor, sarat korupsi, merusak lingkungan amdal, terlalu ekspoitasi dan sebagainya. Yang padahal bila dimulai tentu akan membuat blue print pengelolaan tambang yang baik dan benar se ajaran Islam.
AUM Tambang solusi tepat memnimalisir keuntungan asing dan segelintir elit personal yang merusak hasil sumber daya alam indonesia, dikarenakan upaya pertambangan sarat pada permainan kepentingan yang buruk. AUM Tambang merupakan bentuk usaha yang legal, sebab dalam hal ini negara melalui pemerintahan yang konstitusional telah memberikan kesempatan kepada organisasi keagamaan dalam mengelola tambang.
AUM Tambang sebuah harapan pelita dan pencerahan agama di bidang yang dianggap sangat sensitif, padahal persiapan tambang ini bisa menyatu dengan persoalan lingkungan ekologis bila dikelola oleh tangan yang tepat berlandaskan pada spritual dan bukan hanya material semata.
Sehingga Muhammadiyah melalui pimpinan pusat memang sudah seharusnya menambah jenis AUM baik pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, filantropi, kebencanaan termasuk tambang bahkan lainnya seperti Bank, industri, dan lainnya. Islam mengajarkan keseimbangan antara ajaran Agama dan urusan Dunia bukan bertolak belakang atau hanya terpaku salah satunya, namun tetap berpihak pada keduanya.
Aum tambang tentu menjadi solusi terbaik yang tepat untuk dapat memnimalisir keuntungan asing maupun jaringannya, dan juga memiinimalisir segelintir elit personal yang telah menjadi raja tambang, pemain tambang, pebisnis tambang dengan kekayaan melimpah tapi hanya untuk diri sendiri yang membuat kesenjangan semakin jauh melebar.
Ketika AUM Tambang hadir, maka segala sesuatu yang bersifat keuntungan dapat dirasakan ssbagai kemaslahatan umat manusia termasuk warga Muhammadiyah itu sendiri dan bukan dijadikan kepentingan individu personal Individu semata.
Persoalan tambang ketika telah menjadi amal usaha Muhammadiyah yang dipegang langsung oleh pimpinan pusat, tentu akan terintegrasi pula dengan gerakan lingkungan, ekologi, iklim, dan segala bentuk kepedulian pada alam lingkungan semesta. Upaya konsolidasi, koordinasi, komunikasi, kolaborasi dan komitmen yang dilakukan pimpinan pusat Muhammadiyah secara langsung selama ini paling dikenal lebih cepat, efektif, efisien, sistematis, rapi, dan terukur daripada pimpinan wilayah dan pimpinan daerah apalagi pimpinan cabang dan pimpinan ranting yang walaupun semakin sedikit sempit tapi serba sulit.
Dukungan, doa, apresiasi dan juga partisipasi kehadiran AUM Tambang yang dipegang pimpinan pusat Muhammadiyah menjadi bagian ruhul jihad mewujudkan kemaslahatan. Sehingga jangan lagi beranggapan bahwa AUM Tambang disamakan dengan berbagai kasus yang telah ada terjadi, padahal itu lah potret ketika tambang salah jalan, salah tangan, salah pemberian dan salah urus oleh beberapa segelintir elit.
Bicara soal sesuatu yang trouble, jangan kan nantinya AUM Tambang, AUM yang sudah ada seperi sekolah, kampus dan rumah sakit pun memiliki dinamika internal yang cukup unik meskipun berbeda konteks dengan tambang, namun esensi problem sama bila ada sesuatu yang nantinya jadi persoalan.
Bukan Muhammadiyah namanya jika suatu hal tidak dapat diperbaiki, karena Muhammadiyah sangat mudah dalam melakukan perubahan dan pembenahan terhadap sesuatu yang menghambat jalannya organisasi maupun amal usaha Muhammadiyah.
Harapannya dengan adanya AUM tambang nantinya, tetap harus dikelola secara amanah, akuntable, profesional, kompeten, bersih, efektif, berkemajuan, dan bermanfaat. Jangan sampai terjadi kesalahan fatal dan jadikan itu sebagai ladang dakwah yang harus dijaga kehati-hatiannya, agar selamat dalam jalannya.
Selain itu AUM Tambang harus terus berkoordinasi dan menyatu dengan gerakan penyeimbang bnyak baik ekologi lingkungan, antisipasi kebencanaan, pendampingan masyarakat, perlindungan kawasan, pemeliharaan alam dan sejenisnya. Hal itu selain mengambil manfaat alam, juga kembali merawat alam sekaligus mencegah kerusakan alam bilamana terjadi sesuatu diluar rencana ataupun kejadian eksternal yang mengancam.
Pada intinya AUM tambang merupakan solusi tepat praktis untuk dapat memnimalisir para kepentingan asing yang terlalu berlebihan mengeksploitasi dengan proxy, juga memnimalisir para segelintir elit personal, elit individu dan elit politis yang membuat kekayaan tidak merata membuat kesenjangan semakin tinggi serta kesejahteraan lagi kemiskinan semakin besar.
Ini juga merupakan jalan dakwah dalam rangka mengamalkan kalam ilahi sesuai pedoman, selama memegang secara fundamental Al Qur’an dan As Sunnah Maqbullah dalam AUM Tambang. Ikhtiar AUM Tambang ini dapat dijadikan langkah berkemajuan yang menjadi percontohan nantinya, bahwa setiap agenda kebijakan bilamana dikerjakan oleh tangan yang amanah, maka Rahmat Allah menjadi sandaran agar diberikan keberkahan, kemudahan dan keselamatan dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan upaya efektif dakwah anti TBC yang lebih produktif dalam profesi yang berkemajuan.