Makassar, Panji Umat – Buya Amirsyah Tambunan selaku Sekjen Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan pidato Milad MUI ke 49 di Makassar yang menggelar Expo Makassar Islamic Fair (MIF).
Buya Amirsyah menegaskan bahwa MUI melakukan dua tugas dan tanggung jawab secara bersamaan; pertama, melayani umat (khodimul ummah) agar kehidupan umat dapat mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, sebagian mitra pemerintah (sodiqul hukumah) untuk melakukan penguatan tanggung jawab kebangsaan (mas’uliyah wathaniyah).
MUI mendukung kebijakan pemerintah untuk mensejahtrakan rakyat, sebaliknya jika ada kebijakan yang tidak sejalan dengan prinsip konstitusi seperti mengkhianati konstitusi yakni adanya warga bangsa yang mengkhianati kemerdekaan Palestina, harus di ingatkan dan seperti dua pengurus MUI di berhentikan.
Kegiatan MIF dimulai dari Rabu 31 Juli sampai dengan tanggal 26 Agustus 2024. Pembukaan berlangsung di Wisma Negara dan komplek Masjid Asmaul Husna 99 Kubah, Center Point of Indonesia (CPI) pukul 14.00 Wita.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Prof Dr H Muhadjir Effendy di wakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK RI Prof. Warsito.
Pembukaan dihadiri sejumlah tokoh penting Makassar seperti Walikota Makassar, Plt. Gubernur Sulsel Ketua Umum MUI Sulsel Prof.Najamudin, Ketua PWM Sulsel Prof.Dr.Ambo Ase dan undangan lainnya.
Buya Amirsyah panggilan akrab mengatakan kegiatan Makassar Islamic Fair 2024
MIF merupakan momentum yang bertujuan untuk mempopulerkan sistem ekonomi syariah di Sulsel.
Karena itu kegiatan semacam ini bisa dirancang melibatkan semua Ormas yang berhitung di MUI agar lebih kreatif, dan menarik guna menarik perhatian Generasi Alfa, Gen Z, dan Milenial di sejumlah Daerah di Indonesia.
Ada tiga pokok dihadirkan pada MIF 2024; pertama, tasyakur Milad MUI ke 49 dengan teman: MUI Berkhitmad untuk Kemaslahatan Umat dan Keharmonisan Bangsa; kedua, pameran kuliner halal, dan ketiga, Tabligh Akbar.
Jadi selain mencari profit, kegiatan ini juga akan memperkuat literasi, edukatif dan sosialisasi selama kegiatan selama expo berlangsung.Tak kalah menariknya, pada kegiatan MIF 2024 juga membuka peluang pekerjaan bagi generasi muda yang masih menganggur.
Karena itu buya Amirsyah memberikan apresiasi pada expo MIF akan menghadirkan job fair yang telah bekerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Tiga program tersebut adalah Akselerasi Pengembangan Ekonomi Syariah yang dinamai Garda Appisara. Program kedua adalah gerakan penanggulangan penyakit sosial dengan nama Garda Arena Sial.
Ketua Panitia Prof.Mustari Busro mengatakan bahwa program terakhir yang akan dilaunching adalah gerakan anti mubazir, dan makan minum berlebihan yang disingkat Garda Makmun. Program terakhir ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebiasaan membuang-buang makanan, karena itu kita membiasakan makanan yang halal dan baik (thoyib).