KhazanahNusantara

Muhammadiyah Punya Puluhan Pahlawan Kemerdekaan, Mulai dari Jend Sudirman, Buya Hamka Hingga Soekarno

Jakarta, Panji Umat – Indonesia bersiap merayakan dirgahayu ke-79. Pada 17 Agustus 2014 ini, upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI akan dilakukan di IKN dengan waktu pelaksanaan mengikuti waktu Indonesia Barat (WIB). Presiden Jokowi akan bertindak sebagai inspektur upacara.

Di Jakarta, Wapres Maruf Amin bakal memimpin upacara 17 Agustus 2024 di Istana Merdeka. Tahun ini, upacara HUT RI ke 79 dilakukan di dua tempat yaitu IKN dan Jakarta.

Bulan kemerdekaan mengingatkan perjuangan besar yang melibatkan berbagai elemen bangsa, termasuk peran Muhammadiyah. Organisasi ini telah berkontribusi dalam persiapan kemerdekaan dengan menyumbangkan banyak Pahlawan Nasional, di antaranya Jenderal Soedirman, Ir. Soekarno, dan Fatmawati.

Muhammadiyah tak hanya sekadar organisasi yang mencetak tokoh besar, melainkan juga berperan dalam membangun fondasi bangsa sejak kelahirannya pada tahun 1912.

Kiprah organisasi ini dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui pendidikan, kesehatan, dan kaderisasi, menjadi prasyarat penting bagi tercapainya kemerdekaan.

Mengutip dari laman website resmi Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, memahami bahwa kemerdekaan tidak akan mungkin diraih jika masyarakatnya masih tertinggal. Oleh karena itu, sejak berdirinya, Muhammadiyah berfokus pada perbaikan kualitas hidup masyarakat dengan membuka sekolah, madrasah modern, klinik, rumah yatim, hingga panti sosial.

Tak hanya itu, Muhammadiyah juga berperan dalam memajukan kesadaran nasional dengan menyebarkan jaringan ke seluruh Nusantara. Pada periode 1920-an, cabang Muhammadiyah telah berdiri di berbagai wilayah, termasuk Makassar, Aceh, dan Papua, yang menjadi basis perjuangan menuju Indonesia merdeka.

Dalam perjalanan menuju kemerdekaan, Muhammadiyah berhasil mencetak banyak tokoh yang berperan vital. Berikut daftar 23 Pahlawan Nasional yang berasal dari organisasi Muhammadiyah.

  1. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah,
  2. Siti Walidah, penggagas emansipasi perempuan muslim,
  3. Soekarno, Proklamator, Presiden RI ke-1, Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu,
  4. Fatmawati, penjahit bendera Merah Putih, anggota Nasyiatul Aisyiyah Bengkulu,
  5. Jenderal Soedirman, Bapak TNI, guru Muhammadiyah dan anggota Hizbul Wathan,
  6. Soetomo, pendiri Budi Utomo, anggota PKO Muhammadiyah,
  7. Haji Agus Salim, Diplomat, anggota Muhammadiyah di masa KH Ahmad Dahlan,
  8. Mas Mansur, tokoh Empat Serangkai, Ketua PP Muhammadiyah,
  9. Djuanda Kartawidjaja, Bapak Maritim, pengurus Muhammadiyah Tasikmalaya dan guru SMA Muhammadiyah Kramat, Jakarta,
  10. Haji Fachruddin, tokoh pers, pendiri Suara Muhammadiyah,
  11. Otto Iskandar Dinata, anggota BPUPKI, pengusul Sukarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden, guru SMA Muhammadiyah Kramat Jakarta,
  12. Andi Sultan Daeng Radja, peserta Kongres Pemuda 1928 dan pemrakarsa PPNI, pegiat Muhammadiyah Bulukumba,
  13. Teuku H Muhammad Hasan, wakil ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), tokoh Muhammadiyah Aceh,
  14. Adam Malik, wakil Presiden RI, anggota Hizbul Wathan,
  15. Buya Hamka, ulama kharismatik, anggota Muhammadiyah,
  16. Ki Bagus Hadikusumo, anggota BPUPKI dan PPKI, tokoh kunci Piagam Jakarta, Kerua PP Muhammadiyah,
  17. Nani Wartabone, pejuang kemerdekaan, anggota Muhammadiyah,
  18. Lafran Pane, pendiri HMI, anggota Muhammadiyah,
  19. AR Baswedan, Diplomat, anggota BPUPKI, mubaligh Muhammadiyah,
  20. Gatot Mangkupraja, perintis Pembela Tanah Air (PETA), Wakil Ketua PP Muhamadiyah,
  21. Letkol Mohammad Sroedji, pejuang kemerdekaan, anggota Hizbul Wathan,
  22. Abdul Kahar Muzakkir, diplomat, anggota PP Muhammadiyah,
  23. Kasman Singodimedjo, Komandan PETA dan BKR, Jaksa Agung pertama RI, anggota PP Muhammadiyah.

Selain nama-nama di atas, Muhammadiyah masih memiliki banyak tokoh yang berkiprah dalam perjuangan kemerdekaan di shaf terdepan, misalnya Oey Tjeng Hien (pendiri PITI), Samaun Bakri (jurnalis), H.M Rasjidi (Diplomat dan Menteri Agama RI pertama), Sjamsuddin Sutan Makmur & Muljadi Djojomartono (Menteri Sosial), H.M Farid Ma’roef (Diplomat), R.M. Saroso Notosuparto atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) (Mangkunegara VIII), Askar Perang Sabil, Mohammad Roem, dan yang lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button